Bulog Gelontorkan Rp120 Miliar, Pabrik Beras Modern Pertama di Indonesia Timur Segera Dibangun di Luwu

SENTRA PENGGILINGAN PADI - Bulog mengambil langkah strategis membangun sebuah Sentra Penggilingan Padi (SPP) Modern dengan investasi fantastis senilai Rp120 miliar. Rencananya, SPP itu akan segera dibangun di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

LUWU, Trendify.id – Perusahaan Umum (Perum) Bulog mengambil langkah strategis membangun sebuah Sentra Penggilingan Padi (SPP) Modern dengan investasi fantastis senilai Rp120 miliar.

Rencananya, SPP itu akan segera dibangun di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan menjadikannya yang pertama dan satu-satunya di kawasan tersebut.

Kepastian ini datang setelah Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen (Purn) Marga Taufiq, bertemu langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati Luwu Patahuddin-Muh Dhevy Bijak Pawindu di Belopa, Kamis (9/10/2025).

Pembangunan ini merupakan tindak lanjut cepat setelah Pemkab Luwu menghibahkan lahan seluas 5 hektare di Kecamatan Walenrang.

“Anggarannya sudah siap. Begitu nota perjanjian hibah daerah (NPHD) ditandatangani, akan langsung kita proses. Paling lambat 2026 sudah ada aksi di lapangan,” tegas Marga Taufiq.

Pabrik modern yang akan berdiri di Desa Karetan ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi mencapai 120 ton beras per hari.

Memangkas Mata Rantai, Sejahterakan Petani

Marga Taufiq menjelaskan, alasan kuat di balik pemilihan Bumi Sawerigading sebagai lokasi pembangunan Bulog.

Data Bulog menunjukkan, produksi gabah kering giling di Luwu Raya mencapai 677 ribu ton, namun ironisnya hanya sekitar 60 ribu ton yang mampu dikelola secara lokal.

“Data dari Pj Gubernur Sulsel juga mengonfirmasi Luwu sebagai salah satu lumbung padi nasional. Dengan adanya hibah lahan 5 hektare, tidak ada lagi alasan untuk tidak membangun SPP Modern di sini,” ujar putra Luwu dan mantan Pangdam XVI/Pattimura tersebut.

Kehadiran pabrik ini diharapkan menjadi solusi konkret bagi para petani.

Selama ini, mata rantai produksi yang terlalu panjang dinilai tidak menguntungkan mereka.

Kata Marga Taufik, gabah harus dikirim ke luar daerah untuk diolah, sehingga menekan harga di tingkat petani.

“Dengan SPP Modern ini, gabah petani Luwu tidak perlu lagi dibawa ke mana-mana. Di sini akan kita olah, seperti gadis cantik yang dipoles, hingga menjadi beras komersil premium yang bening dan bersih, siap masuk ke pasar-pasar modern,” bebernya.

Berkah bagi Masyarakat Luwu

Patahuddin menyambut antusias rencana besar ini.

Ia menyebut kehadiran Marga Taufiq sebagai berkah yang akan membawa perubahan signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.

“Ini adalah dukungan nyata dalam mewujudkan swasembada pangan sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Harapan petani Luwu untuk mandiri dan berdaulat bisa terwujud,” ungkapnya.

Menurutnya, proyek ini akan memberi nilai tambah yang luar biasa.

“Luwu tidak hanya akan dikenal sebagai penghasil gabah, tetapi akan naik kelas menjadi daerah produsen beras berkualitas di Sulawesi Selatan,” akunya.

SPP Modern di Luwu akan menjadi fasilitas ke-11 yang dimiliki Bulog di seluruh Indonesia.

Sepuluh lainnya tersebar mayoritas di Pulau Jawa dan Sumatera, menjadikan proyek di Luwu ini sebagai tonggak sejarah industrialisasi pertanian di Kawasan Timur Indonesia.

Polres Palopo
Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *