Destana Ulusalu Panen Perdana Sayur Mayur, Warga Puji Pertanian Modern Greenhouse
Trendify.id, LUWU – Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan panen perdana sayur mayur di greenhouse.
Setelah 20 hari proses budidaya, masyarakat kini bisa menikmati panen selada merah, selada Hijau, sawi, dan pokcoy dengan kualitas yang baik dan hasil yang memadai, Selasa (4/3/2025).
Destana Bonelemo merupayakan upaya program ketahanan pangan berbasis komunitas.
Diharapkan, program ini dapat membantu ketersediaan pangan maupun kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Destana Bonelemo merupakan inisiatif kolaboratif antara PT Masmindo Dwi Area (MDA) dan Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP).
Selain fokus pada kesiapsiagaan bencana, Destana juga mengembangkan program berkelanjutan melalui edukasi teknik bercocok tanam di greenhouse.
Metode pertanian ini dirancang untuk meminimalkan risiko gagal panen dan memberikan pendapatan bulanan yang stabil bagi masyarakat.
Keberadaan greenhouse di Destana Ulusalu juga memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
Hasil panen yang diperoleh tidak hanya dapat digunakan untuk konsumsi sendiri, tetapi juga berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan melalui penjualan di pasar lokal.
Selain itu, program ini menjadi langkah nyata dalam mengurangi praktik pembukaan lahan di daerah rawan longsor, yang selama ini menjadi kebiasaan sebagian petani.
Terpisah, Kepala Desa Ulusalu Kadarusman Samad menyebut, panen menggambarkan kesiapan warga beradaptasi dengan teknologi pertanian modern.
“Kami sangat bersyukur dengan keberhasilan panen perdana ini. Ini adalah langkah awal yang menunjukkan bahwa masyarakat Ulusalu mampu beradaptasi dengan teknologi pertanian modern. Dengan adanya greenhouse ini, kami tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga membuka penghasilan baru bagi warga tandasnya,” akunya.
Dengan hasil panen yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi lokal.
Inisiatif ini berpotensi menciptakan siklus pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan di wilayah Destana.
Inisiatif ini membuktikan bahwa pertanian berkelanjutan bukan hanya tentang hasil panen, tetapi juga tentang menciptakan pola hidup yang lebih mandiri, tangguh, dan berdaya di tengah tantangan lingkungan yang terus berkembang. (*)