Istana Kedatuan Luwu Jadi Salah Satu Tempat Bersejarah yang Wajib Dikunjungi saat Datang ke Kota Palopo
PALOPO – Istana Kedatuan Luwu atau Istana Langkanae jadi salah satu destinasi wisata budaya yang wajib dikunjungi saat berada di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Istana Langkanae Luwu ini dibangun pada 1920 di Jalan Andi Tenripadang, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Wara, Kota Palopo.
Dalam wilayah Istana Kedatuan terdapat bangunan bersejarah seperti Salassae dan Langkanae.
Saat ini Istana Kedatuan Luwu ditetapkan sebagai cagar budaya.
Meski begitu, Istana Kedatuan Luwu tetaplah menjadi milik masyarakat Luwu sehingga siapapun diperbolehkan memasuki kawasan Istana Kedatuan Luwu.
Namun jika ingin memasuki Salassae, pengunjung diwajibkan mengantongi rekomendasi dari Dinas Kebudayaan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palopo, Magfirani Nassa pada Minggu (19/1/2025).
“Istana Kedatuan Luwu milik masyarakat Luwu, siapapun boleh masuk. Tapi agar lebih teratur, Datu Luwu memberi kewenangan kepada Dinas Kebudayaan untuk mengeluarkan izin masuk ke Istana,” kata Magfirani Nassa.
Hal itu dilakukan untuk mengatur dan menjaga cagar budaya. Bukan untuk membatasi pengunjung ke Istana Kedatuan.
Namun jika sekadar berfoto di halaman atau depan bangunan, pengunjung tidak perlu mengantongi izin dari Dinas Kebudayaan.
“Jika mau berfoto di halaman atau depan Istana boleh saja. Tapi untuk masuk ke dalam istana atau Salassae harus menyurat ke Dinas Kebudayaan dulu, kemudian kami keluarkan rekomendasi serta memberi pendampingan untuk memberi penjelasan terkait Istana,” ujarnya.
Untuk memasuki Salassae tak cukup dengan mengantongi rekomendasi dari Dinas Kebudayaan.
Pengunjung juga diwajibkan menggunakan sarung serta melepas alas kaki.
Tak hanya ada dua bangunan bersejarah, di Istana Kedatuan Luwu juga terdapat monumen berbentuk tangan yang memegang badik.
Pada monumen tersebut tertulis ‘Toddo Puli Temmalara’ yang bermakna keberanian memperjuangkan kebenaran.
Beberapa waktu lalu juga telah dibangun baruga yang akan digunakan untuk rapat serta dapat dijadikan sebagai tempat latihan sanggar seni.
Pengunjung seringkali datang ke Istana Kedatuan Luwu hanya untuk berfoto di depan Langkanae, Salassae ataupun monumen Toddo Puli Temmalara. (*)