May Day di Luwu Buruh Tuntut Perbaikan, PT BMS Tanggapi Empat Isu Utama
LUWU, Trendify.id – Peringati Hari Buruh Internasional (May Day), puluhan buruh bersama mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan pintu masuk PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Kamis (1/5/2025).
Aksi ini sekaligus menjadi momentum deklarasi pembentukan Serikat Pekerja Luwu Raya.
Jenderal Lapangan Wawan Kurniawan mengaki, para buruh mendesak perusahaan untuk memperbaiki kondisi ketenagakerjaan di wilayah Bua.
“Kami menolak upah murah, menuntut jaminan sosial yang layak, penerapan K3 yang profesional, dan penghapusan sistem outsourcing,” tegas Wawan.
Menanggapi tuntutan tersebut, Kepala HRD PT BMS Fahrul Syarifq menerangkan, pihaknya telah menjalankan ketentuan yang berlaku terutama terkait upah.
“Kalau di PT BMS, bersama Bukaka dan Bua Karya Utama, semua gaji sudah sesuai upah minimum regional (UMR) yang ditetapkan Gubernur Sulsel, yakni sekitar Rp3.765.000,” ujarnya.
Ia menilai, tuntutan terkait upah murah seharusnya diarahkan ke pemerintah, bukan ke perusahaan.
“Dulu memang ada perusahaan yang menerapkan 0,75 kali UMR, tapi PT BMS dan afiliasinya sudah menggunakan satu kali UMR. Ditambah lagi, kami berikan tunjangan yang bervariasi. Jadi tidak ada lagi yang di bawah standar,” jelasnya.
Terkait jaminan sosial, Fahrul memastikan seluruh karyawan telah terdaftar di program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan sejak awal masuk.
“Saat registrasi karyawan baru, paket BPJS langsung aktif. Kami tidak pernah menghapuskan salah satu, apalagi keduanya,” akunya.
Fahrul menambahkan, perlakuan terhadap pekerja outsourcing di lingkungan PT BMS tetap adil.
“Kalau soal outsourcing, kami tidak membayar upah di bawah standar. Hak mereka sama. Bahkan, pekerja outsourcing yang memenuhi masa kerja tertentu akan diusulkan menjadi karyawan tetap dan diambil alih langsung oleh perusahaan induk, PT BMS,” beber Fahrul.
Aksi unjuk rasa tersebut berjalan damai dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.
Sebanyak 160 personel dikerahkan untuk menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.