Pj Wali Kota Ajak ASN Untuk Refleksi Diri dan Kinerja pada Hari Kesadaran Nasional
PALOPO – Pj Wali Kota Palopo, Firmanza DP jadi Pembina Upacara dalam peringatan Hari Kesadaran Nasional yang digelar di halaman Kantor Wali Kota Palopo, Selasa (17/6/2025).
Upacara ini merupakan agenda rutin setiap tanggal 17 sebagai bagian dari kewajiban seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam amanatnya, Firmanza menyampaikan bahwa peringatan Hari Kesadaran Nasional tidak boleh dimaknai sekadar rutinitas semata.
Ia mengajak seluruh ASN menjadikan momen tersebut sebagai refleksi terhadap tiga bentuk kesadaran penting.
“Setidaknya ada tiga hal yang perlu kita renungkan bersama: kesadaran berbangsa dan bernegara, kesadaran atas tanggung jawab sebagai ASN, dan kesadaran terhadap pentingnya disiplin,” kata Firmanza.
Ia mengingatkan, kemerdekaan yang kini dinikmati bangsa Indonesia bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan dan pengorbanan.
Oleh karena itu, kesadaran berbangsa dan bernegara harus tertanam kuat dalam jiwa setiap ASN.
Terkait tanggung jawab sebagai abdi negara, Firmanza menegaskan bahwa setiap tugas yang diemban akan dimintai pertanggungjawaban, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.
“Yakinlah, sekecil apa pun tugas yang kita laksanakan, akan dihisab. Maka dari itu, laksanakan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya disiplin dalam menjalankan tugas.
Menurutnya, disiplin tidak hanya mencakup kehadiran dan kepatuhan waktu, tetapi juga penampilan yang mencerminkan profesionalisme.
Firmanza mengingatkan ASN agar memahami peran sebagai pelayan masyarakat. Ia menekankan pentingnya memberikan pelayanan secara paripurna tanpa menyulitkan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota juga menyampaikan apresiasi atas peran ASN dalam menyukseskan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Palopo.
“Terima kasih atas kerja sama kita dalam mengawal PSU dengan baik. Ke depan, saya minta seluruh jajaran untuk menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat. Hindari membuat pernyataan yang bisa memicu konflik, baik di lingkungan sekitar maupun di media sosial,” tutupnya. (*)