PT BMS Buka Kesempatan Prakerin untuk 90 Pelajar dan Mahasiswa
LUWU, Trendify.id – PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), perusahaan pengolahan nikel di bawah naungan Kalla Group yang beroperasi di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, kembali membuka program praktik kerja lapangan (PKL) dan praktek kerja industri (prakerin) bagi pelajar dan mahasiswa. Pada semester ini, sebanyak 90 peserta diterima mengikuti program tersebut.
Human Resource and General Affair (HRGA) PT BMS, Fahrul Syarif, menjelaskan bahwa perusahaan menetapkan kuota maksimal 100 peserta setiap semester untuk menjaga kualitas pembimbingan dan efektivitas program.
“Kami membatasi jumlah peserta agar proses pembelajaran lebih optimal. Mereka kami tempatkan sesuai jurusan di unit kerja yang relevan, mulai dari konstruksi hingga administrasi,” ujar Fahrul, Selasa (28/5/2025).
Peserta prakerin berasal dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Luwu Raya, seperti Universitas Andi Djemma, Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP), ATI Dewantara, IAIN Palopo, Universitas Mega Buana (UMB), SMK Negeri 2 Palopo, serta sejumlah institusi lainnya.
Fahrul menambahkan, kehadiran para peserta tidak hanya memberikan kontribusi positif bagi perusahaan, tetapi juga menjadi bekal pengalaman nyata bagi mereka.
“Kami mengenalkan mereka pada dunia kerja sembari terbantu dalam pekerjaan administrasi perusahaan. Durasi prakerin menyesuaikan dengan program masing-masing institusi, dengan tujuan utama mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja setelah lulus,” jelasnya.
Menariknya, banyak alumni program prakerin di PT BMS yang kembali melamar dan diterima sebagai karyawan tetap setelah lulus.
“Mereka biasanya lebih cepat beradaptasi karena sudah mengenal lingkungan kerja sebelumnya,” tambah Fahrul.
Manajemen PT BMS juga menegaskan bahwa program ini terbuka bagi semua sekolah dan kampus, tanpa memprioritaskan institusi tertentu. Namun, setiap institusi diwajibkan mengajukan surat permohonan minimal tiga bulan sebelum pelaksanaan, dengan jumlah peserta yang dibatasi.
“Kami ingin memberikan kesempatan yang adil bagi semua pihak. Karena itu, kami minta sekolah dan kampus mengajukan permohonan lebih awal sesuai prosedur,” tegas Fahrul.
Program prakerin di PT BMS diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran yang efektif sekaligus mempererat kerja sama antara dunia industri dan pendidikan dalam mencetak tenaga kerja yang siap terjun ke lapangan.