Pemkot Palopo

PT Bumi Mineral Sulawesi ‘Sulap’ Limbah Slag Nikel Jadi Paving Blok dan Jalan Ramah Lingkungan

PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, perusahaan ini berhasil mengolah limbah slag nikel menjadi paving blok dan material jalan yang ramah lingkungan.

LUWU, Trendify.id– PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, perusahaan ini berhasil mengolah limbah slag nikel menjadi paving blok dan material jalan yang ramah lingkungan.

Slag sisa proses pemurnian nikel di smelter yang ‘disulap’ secara tepat agar tidak menumpuk.

Lewat inovasi berbasis ekonomi sirkular, PT BMS justru menjadikan limbah tersebut sebagai bahan baku alternatif bernilai guna.

“Inisiatif ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami terhadap lingkungan. Slag nikel yang sebelumnya dianggap limbah, kini kami olah menjadi produk konstruksi yang kuat, tahan lama, dan ramah lingkungan,” ujar Smelting Plant Project Manager PT BMS, M Aldin Djapari, Rabu (24/7/2025).

Menurut Aldin, proses pengolahan slag dilakukan dengan pendekatan rekayasa material menggabungkan teknologi sederhana dan prinsip keberlanjutan.

Paving blok digunakan di dalam kawasan industri, seperti jalan internal dan fasilitas perusahaan.

“Sebagian produk juga akan kami distribusikan ke masyarakat sekitar sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur publik, seperti trotoar, halaman sekolah, dan ruang terbuka hijau,” tambahnya.

Aldin menyebut, langkah ini tak hanya menekan volume limbah industri, tetapi juga menjadi solusi konkret dalam pengelolaan limbah smelter.

Pemanfaatan slag nikel ini sudah diterapkan di Desa Bukit Harapan.

Limbah slag yang telah dipadatkan digunakan sebagai material utama pembangunan jalan antardusun.

Hasilnya, jalan lebih kuat, tahan lama, dan mengurangi ketergantungan pada batu dan pasir dari alam.

“Penggunaan slag untuk jalan desa bisa menghemat biaya, memperpanjang umur jalan, sekaligus menjaga lingkungan dengan mengurangi eksploitasi tambang konvensional,” ungkapnya.

Program daur ulang slag ini juga mendukung upaya perusahaan dalam menekan potensi pencemaran lingkungan akibat limbah industri.

Dengan mengubah limbah menjadi sumber daya baru, PT BMS ikut mendorong pembangunan daerah secara berkelanjutan.

Langkah ini melengkapi deretan inisiatif ramah lingkungan PT BMS yang sejak awal mengusung prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

Selain memanfaatkan slag, perusahaan juga terus meningkatkan efisiensi energi, menekan emisi karbon, dan memperkuat kemitraan dengan masyarakat melalui berbagai program sosial dan ekonomi.

Dengan pendekatan tersebut, PT BMS tak hanya menghasilkan produk dari perut bumi, tetapi juga meletakkan fondasi untuk masa depan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan selaras dengan masyarakat sekitar. (*)

Polres Palopo
Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *