PT Masmindo Tegaskan Tak Gunakan BBM Subsidi di Proyek Tambang Awak Mas
LUWU, Trendify.id – PT Masmindo Dwi Area (MDA) membantah keras dugaan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi dalam operasional proyek tambang emas Awak Mas di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Dalam klarifikasi resminya, MDA menegaskan seluruh kebutuhan BBM perusahaan dipasok secara legal melalui jalur resmi, menggunakan solar industri yang disediakan oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.
“Kami tidak pernah menggunakan BBM subsidi. Seluruh operasional tambang MDA mengikuti ketentuan hukum yang berlaku,” tegas Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, Rabu (23/7/2025).
MDA menyebut komitmennya terhadap prinsip good mining practice, termasuk kepatuhan pada regulasi energi, tak pernah berubah. Kerja sama resmi dengan Pertamina Patra Niaga dilakukan agar operasional alat berat dan kendaraan tambang hanya menggunakan BBM industri non-subsidi.
Penggunaan BBM subsidi di sektor pertambangan, ditegaskan dalam Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 dan Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, merupakan pelanggaran.
Menanggapi informasi yang menyebut PT Sri Global Mandiri (SGM) sebagai pemasok BBM ke MDA, pihak perusahaan meluruskan bahwa tidak ada hubungan kontrak langsung dengan SGM.
SGM hanya bertindak sebagai transporter berdasarkan penunjukan dari PT Sinarjaya Global Mandiri (SJGM), yang merupakan mitra kerja PT Petrosea, salah satu kontraktor MDA.
Jika terbukti ada pasokan BBM tidak resmi ke lokasi tambang, MDA menyatakan akan mengambil langkah tegas.
“Setiap penyimpangan pengadaan energi menjadi perhatian serius. Kami tidak akan mentoleransi pelanggaran hukum, dan siap mendukung upaya penegakan hukum terhadap pihak yang menyalahgunakan distribusi energi,” ujar Mustafa.
Ia menambahkan, apabila dugaan penggunaan BBM subsidi benar terjadi, hal itu jelas mencoreng nama baik perusahaan dan merugikan operasional tambang.
“Kami membayar BBM industri dengan harga lebih tinggi, namun justru terancam menerima solar subsidi yang tidak sesuai spesifikasi. Ini sangat merugikan kami,” tambahnya.
MDA saat ini tengah melakukan investigasi internal dan memperkuat koordinasi dengan seluruh mitra kerja di rantai pasok. Perusahaan juga akan mengirimkan peringatan resmi agar seluruh vendor mematuhi ketentuan hukum dan tidak menggunakan BBM subsidi dalam bentuk apa pun.
“Kami sepakat bahwa pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara bertanggung jawab dan transparan. Karena itu, pengawasan terhadap seluruh rekanan akan terus kami perketat,” ujar Mustafa.
MDA juga mengajak semua pihak, termasuk masyarakat dan media, untuk menyikapi isu ini secara objektif berdasarkan data yang tervalidasi.
Kata Mustafa, perusahaan berkomitmen menjaga operasional tetap dalam jalur legal, aman, dan berkelanjutan demi kemajuan masyarakat Luwu. (*)